Adakah keadilan di negeri ini?

Senin, 1 Desember 2009

Acara rutin di Minggu pagi yang paling aku suka adalah: duduk santai menikmati secangkir teh dan baca surat kabar :D Simple kan? Cuma, hari Minggu kemaren "kenikmatan" itu rada terganggu. Bukan apa-apa, tapi hanya karena isi berita yang aku baca.

Berita yang cukup mengganggu itu adalah berita tentang seorang nenek usia 65 th yang harus menjalani persidangan dengan tuduhan mencuri karena dia mengambil 3 butir buah coklat seharga Rp. 2.100,- milik sebuah perusahaan perkebunan. Nenek tersebut perkerjaannya hanya serabutan, dan dia mengambil buah coklat itu sambil beristirahat di kebun tersebut. Karena hal tersebut, dia dituntut hukuman penjara 1,5 bulan! Bukan main!

Bukan artinya aku membenarkan orang ngambil hak milik orang lain tanpa ijin loh... Tapi, mbok ya kira-kiralah... Mosok hanya karena barang seharga Rp. 2.100,- orang harus merelakan kebebasan selama 1,5 bulan. Apa kita semua tidak punya hati nurani? Di sisi lain, "pencuri" yang memakan hak orang lain dengan nominal yang lebih besar justru bebas berkeliaran, bahkan jalan-jalan ke luar negeri...

Ok, aku ndak begitu ngerti perkara pidana... Tapi terus terang, berita itu benar-benar mengganggu rasa keadilan dan hati nuraniku. Apalagi, aku yakin, itu hanya puncak gunung es. Berapa banyak lagi orang-orang yang mengalami perlakuan seperti itu, yang mungkin tidak sempat terliput media?

Aku ndak mencoba menyalahkan orang lain... Aku cuma jadi merenung, apakah ketidakadilan dan kesenjangan seperti ini memang sudah biasa terjadi di negeri ini?

Lebih jauh lagi, ada berapa banyak orang yang hidup dalam kondisi marginal seperti itu? Sementara di sisi lain, banyak orang menghambur-hamburkan uang dengan tujuan yang tidak jelas?

Sungguh, ada rasa bersalah yang langsung menghujam hati... Bagi kita, kehilangan beberapa [puluh/ratus] dollar mungkin hanya dianggap sebagai harga sebuah "greget". Sedangkan ternyata, bagi beberapa orang, nilai Rp. 2.100,- saja sebanding dengan kebebasan.

Ya ampuun..., aku ndak tau harus bilang apa. Aku juga ndak tau, apa hal riil yang bisa aku lakukan... Yang jelas, aku jadi seperti diingatkan untuk lebih bersyukur dan lebih peka terhadap apa yang terjadi di sekelilingku... Ya Allah, ampuni aku...

posted under |

0 comments:

Post a Comment

Newer Post Home

Hi! :-)

This is my online diary...
Namanya juga diary, suka-suka aku mau nulis apa :p So, mohon muup sebelumnya klo ada yang merasa tersinggung, tersindir dll... Bukan maksud hati loh... Sungguh... :-)

Recent Comments